Selasa, 15 Mei 2012

filosofi keperawatan anak


KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA
Postingan kali ini masih membahas mengenai keperawatan anak. Pada postingan denver development menitikberatkan pada metode untuk melakukan skrining kelainan perkembangan anak khusunya untuk anak dibawah 6 tahun. Sedangkan pada postingan pemeriksaan fisik neonatus merupakan format pengkajian untuk neonatus atau bayi baru lahir secara individu. Nah, bagaimana jika sebagai perawat kita diharusnkan melakukan pengkajian anak dalam konteks keluarga?
Pada postingan  pengajian anak usia toddler  menyajikan data mengenai penggunaan format pengkajian anak dalam konteks keluarga yang saya lakukan bersama teman kelompok untuk memenuhi tugas keperawatan anak. Silahkan klik disini untuk mendapatkan format pengkajian anak dalam konteks keluarga yang kami pakai



 FILOSOFI KEPERAWATAN ANAK
Merupakan keyakinan atau pandanganhttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbP7H16xJ9PlOYXngoVGfWQROo4q6vbynmxkjKI3mDaAxoqSv8AKp_Fqac9v0zfDbkqfoIaybvbdszLAiGdwN2D4hDAEjpUJkUna2pBTzoJfRDZScT5O4o04FeL0QmN6m3mSrtoQO7GzQ/s320/Boboin+anak+orang...jpg yang dimiliki perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan pada anak yang berfokus pada keluarga (family centered care), pencegahan terhadap trauma (atraumatic care) dan manajemen kasus.
Prinsip Keperawatan Anak
Anak bukanlah miniatur orang dewasa melainkan individu yang unik dan mempunyai kebutuhan sesuai dengan tahap pertumbuhkembangannya. Pelayanan keperawatan yang diberikan pada anak berorientasi pada upaya-upaya pencegahan penyakit, peningkatan derajat kesehatan dan bukan tindakan kuratif.
Praktik Keperawatan anak mencakup kontak dengan anak dan keluarga untuk mencegah, mengkaji, melakukan intervensi, meningkatkan kesejahteraan hidup dengan menggunakan proses keperawatan sesuai dengan aspek moral/etik dan aspek legal/ hukum.

FALSAFAH KEPERAWATAN ANAK

Tujuan  Utama :
  • Mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan serta tingkat kesehatan yang dapat dicapai oleh setiap anak dalam sistem keluarga.
KEPERAWATAN ANAK  BERFOKUS PADA KELUARGA
  • MEMBERDAYAKAN (ENABLE) : Setiap anggota keluarga berhak untuk
    menampilkan kemampuan dan mengembangkan kemampuannya dalam keluarga untuk memenuhi kebutuhan anak dan keluarga.
  • MEMPERKOKOH (EMPOWERMENT) : Interaksi perawat – keluarga untuk mempertahankan atau mendapatkan kontrol positif pada keluarga dalam pengambilan keputusan untuk anak dan keluarga.
ATRAUMATIC CARE
  • Tindakan perawatan terapeutik untuk meminimalkan distress fisik
    dan psikologik yang dialami anak dan keluarga dalam sistem pelayanan kesehatan
  • Distress fisik : kurang tidur, immobilisasi, gangguan rangsang sensori (nyeri).
  • Distress psikologis : ansietas, takut, marah, kecewa, malu sedih.
PRINSIP UTAMA
  1. Mencegah atau meminimalkan perpisahan anak dari keluarga
  2. Meningkatkan kontrol diri
  3. Mencegah atau meminimalkan cedera tubuh
PRIMARY CARE
  • Perawatan fungsional perawatan primer
  • Masalah : Pengaturan jadwal
  • Perawat – anak : memberikan intervensi suportif yang konsistent bagi anak dan berfokus pada keluarga sebagai bagian dari perencanaan dan implementasi tindakan perawatan.

Peran, fungsi perawat dan Tugas perawat

  
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam, suatu system. Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seesorang pada situasi sosial tertentu. (Kozier Barbara, 1995:21).
Peran perawat yang dimaksud adalah cara untuk menyatakan aktifitas perawat dalam praktik, dimana telah menyelesaikan pendidikan formalnya yang diakui dan diberi kewenangan oleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan tanggung keperawatan secara professional sesuai dengan kode etik professional. Dimana setiap peran yang dinyatakan sebagai ciri terpisah demi untuk kejelasan.
Care Giver :

Pada peran ini perawat diharapkan mampu
Memberikan pelayanan keperawatan kepada individu, keluarga , kelompok atau masyarakat sesuai diagnosis masalah yang terjadi mulai dari masalah yang bersifat sederhana sampai pada masalah yang kompleks.
Memperhatikan individu dalam konteks sesuai kehidupan klien, perawat harus memperhatikan klien berdasrkan kebutuhan significan dari klien.
Perawat menggunakan proses keperawatan untuk mengidentifikasi diagnosis keperawatan mulai dari masalah fisik sampai pada masalah psikologis.